skripsi akuntansi terbaru tentang sistem akuntansi dan kualitas sistem informasi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi komputer dan informasi dewasa ini, sistem informasi akuntansi telah berkembang menjadi sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer.  Sistem Informasi Akuntansi yang terkomputerisasi memungkinkan pemakai laporan keuangan dapat melihat laporan keuangan setiap saat dengan lebih cepat dan akurat. Penyajian informasi keuangan dan non-keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah dengan adanya dukungan paket program sistem informasi. (Istianingsih dan Utami , 2009)
Pemerintah Daerah selaku pengelola dana publik harus mampu menyediakan informasi keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan, tepat waktu, dan dapat dipercaya. Maka Pemerintah Daerah dituntut memiliki sistem informasi yang andal. Jika sistem informasi akuntansi yang dimiliki masih lemah, kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut juga kurang andal. (Wahyundaru,2001)
Sistem informasi adalah suatu sistem yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual maupun dengan bantuan komputer untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan (Mulyono,2009). Salah satu bentuk dari sistem informasi yang spesifik adalah Sistem Infomasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang merupakan penerapan sistem di dalam organisasi pemerintahan untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen dalam rangka mengambil keputusan. Sistem aplikasi tersebut dapat digunakan sebagai pengolahan data pengelolaan keuangan pemerintah daerah.
Meningkatnya kebutuhan akan informasi yang tepat , akurat dan handal sering menyebabkan para pengguna software akuntansi harus bekerja lebih ekstra .Masalah yang biasanya terjadi dalam pemakaian paket software akuntansi adalah tidak kompatibelnya sistem dengan proses bisnis dan informasi yang diperlukan organisasi (Janson dan Subramanian, 1996; Lucas, Walton, dan Ginzberg, 1998 dalam Istianingsih dan Wijanto , 2008). Ketidaksesuaian antara software aplikasi dengan proses pengolahan data  dapat menimbulkan masalah signifikan bagi pemakai seperti menurunnya tingkat kepuasan pemakai yang akan mengakibatkan penurunan kinerja, sehingga informasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan .
Seringnya Pemerintah mengganti peraturan untuk meningkatkan kinerja pelayanan terhadap masyarakat, terkadang  harus mengubah proses pengolahan datanya agar sesuai dengan aplikasi software akuntansi, dan ini akan menyebabkan pemakai harus mempelajari cara baru lagi untuk mengatasi kompleksitas software dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Kesulitan teknis yang mengganggu dalam software, masalah interfacing dalam sistem, dan kesulitan dalam hardware dapat membuat pemakai frustrasi dan menurunkan tingkat kepuasan pemakai.
Jika pemakai merasa tidak puas dengan software yang digunakan, mereka akan mencari cara agar sistem tersebut tidak lagi digunakan. EUCS (End User Computer satisfaction) dapat digunakan sebagai sinyal bagi manajemen untuk mengatasi kesulitan dan ketidaksesuaian ini. Seddon (1997) menyatakan bahwa dengan mengatasi kelemahan pengukuran menjadi lebih baik, kepuasan pengguna akhir dapat digunakan untuk mengukur keuntungan atau keberhasilan software akuntansi yang digunakan perusahaan. (Istianingsih dan Wijanto , 2008).
DeLone dan McLean (1992) mengungkapkan sebuah model kesuksesan sistem informasi yang dikembangkan oleh mereka sendiri yang mencakup kualitas sistem, kualitas informasi, kegunaan ( penggunaan nyata), kepuasan pemakai, dampak individu, dan dampak organisasi. Li (1997) menyatakan bahwa faktor terpenting yang mengindikasikan keberhasilan sistem informasi antara lain adalah tingkat akurasi output, reliabilitas output, kepercayaan pemakai terhadap sistem, dam timeliness dari output. (Istianingsih dan Wijanto , 2008).
Model dari sistem informasi DeLone dan McLean tersebut adalah sebagai berikut  :
Gambar 1.1
Text Box:  Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean

Sumber: DeLone & McLean (1992)

Rai dkk (2002) dan Toni M Somers dkk (2003) dalam Istianingsih dan Wijant (2008 ),  menunjukkan bahwa instrumen EUCS memiliki validitas dan reliabilitas yang baik ketika diaplikasikan pada pengguna software aplikasi akuntansi. Kepercayaan pemakai terhadap sistem informasi yang digunakan, informasi yang lebih tepat waktu, lebih akurat, dan lebih relevan, akan dapat meningkatkan kinerja bisnis, meningkatkan performa keputusan, dan meningkatkan efisiensi. EUCS dan hubungannya dengan variabel kualitas sistem informasi dan kualitas informasi serta perceived usefulness dalam model keberhasilan sistem informasi yang dikembangkan dan digunakan dalam penelitian ini, dapat digunakan untuk mengakses faktor-faktor tersebut.
Istianingsih dan Wijanto (2008) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan perceive usefulness terhadap tingkat kepuasan pengguna software akuntansi pada berbagai perusahaan yang ada di Indonesia yang  telah menerapkan sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Hasilnya menunjukkan bahwa semua varibel tersebut di atas berpengaruh positif secara signifikan terhadap tingkat kepuasan pengguna software akuntansi.
Mulyono (2008) juga melakukan penelitian untuk menguji kualitas sistem dan kualitas informasi terhadap kepuasan pemakai pada SIKD di Malang dan Batu. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas informasi dan kualitas sistem berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna. 
Istianingsih dan Utami (2009) mendukung hasil penelitian Mulyono dan Istianingsih di atas. Penelitiannya dilakukan pada berbagai perusahaan yang ada di Indonesia. Variabel yang diuji adalah kualitas layanan,kualitas informasi, dan kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna dan menguji pengaruh kepuasan pengguna terhadap kinerja individu. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel kualitas layanan, kualitas informasi, dan kualitas sistem informasi tersebut berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna dan kepuasan pengguna berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja individu. 
Radityo dan Zulaikha (2007)  menunjukkan hasil yang berbeda dalam penelitiannya untuk menguji pengaruh  kualitas sistem dan kualitas informasi terhadap  kepuasan pemakainya. Objek penelitiannya adalah sistem informasi manajemen akademik  berbasis  web (SIMAWEB). Hasilnya menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut bukan merupakan predictor  yang signifikan untuk kepuasan pengguna. Pengaruh yang tidak signifikan ini diduga disebabkan sifat penggunaan SIMAWEB yang harus digunakan pada bagian tertentu khususnya mahasiswa yang merupakan sebagian besar responden,seperti pengajuan , perubahan dan pembatalan KRS .
Berangkat dari adanya perbedaan hasil penelitian - penelitian terdahulu, penelitian ini  kembali menguji pengaruh kualitas sistem informasi, kualitas informasi, dan perceive usefulness terhadap kepuasan pengguna software akuntansi terhadap penggunaan SIMDA versi 2.1 pada SKPD dan SKPKD di Pemerintah Kota Mataram dengan mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008). Namun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008) adalah pengujian pengaruh perceive usefulness dengan kepuasan pengguna yang 2 arah dimana perceive usefulness mempengaruhi kepuasan pengguna dan sebaliknya.
Program Aplikasi Komputer SIMDA versi 2.1  adalah suatu program aplikasi yang ditujukan untuk membantu pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerahnya. Dengan aplikasi ini, Pemda dapat melaksanakan pengelolaan keuangan daerahnya secara terintegrasi, dimulai dari penganggaran, penata usahaan hingga akuntansi dan pelaporannya. Pengguna dari Program Aplikasi Komputer SIMDA versi 2.1  adalah Kasubbag Keuangan (PPK-SKPD) , Staf Keuangan (Bendahara, Pembantu PPK urusan SPM dan Laporan Keuangan, Pembantu PPK Pembukuan dan Verifikasi) , dan Pembantu PPK Pembuat Dokumen. Out Put dari Program Simda versi 2.1 ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Out Put Program Aplikasi Komputer SIMDA Versi 2.1
No
Bidang
Out Put
1
Penganggaran
Rencana kerja Anggaran (RKA)
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA )
APBD beserta perubahannya
Surat Penyediaan Dana (SPD )
2
Penata Usahaan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP )
Surat Perintah Membayar (SPM )
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D )
Surat Tanda Setoran (STS )
Register – register
Formulir pengendalian lainnya
3
Akuntansi dan Pelaporan
Jurnal
Buku Besar
Buku Pembantu
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Arus Kas dan Anggaran
Sumber : Bagian Keuangan Sekretariat Daerah  Pemerintah Kota Mataram, 2011

Penelitian ini dilakukan pada Pemerintah kota Mataram karena Pemerintah kota Mataram telah menggunakan Program Aplikasi Komputer SIMDA versi 2.1 dalam pengelolaan keuangannya sejak tahun anggaran 2008 berbasis teknologi informasi yang saling terintegrasi dengan menggunakan server terpusat yang terdapat pada SKPKD (Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Mataram ) untuk memudahkan dalam pengelolaan laporan keuangannya guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah dengan bantuan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Denpasar . Sebelum SIMDA versi 2.1 diterapkan, pemerintah kota mataram mengerjakan laporan keuangannya secara manual menggunakan program Microsoft Exel.
Sejak penerapan SIMDA versi 2.1 ini, pihak BPKP telah melakukan evaluasi sebanyak dua kali, yaitu tahun 2009 dan 2010. Hasilnya menunjukkan bahwa program tersebut cukup valid untuk digunakan karena mampu memberi informasi dengan cepat,tepat dan akurat. Badan  Pemeriksa Keuangan (BPK) juga telah melakukan evaluasi terhadap out put yang dihasilkan , dan mereka menyatakan bahwa tidak ada masalah dengan penggunaan program tersebut.”Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh BPK, pemerintah kota Mataram dinyatakan sebagai pemerintah yang memiliki laporan keuangan yang terbaik di NTB, sehingga pemerintah kabuten lain dianjurkan untuk belajar  di kota Mataram mengenai jalannya sistem ini.” (Admin pemerintah kota Mataram, Maret 2011)


0 Response to "skripsi akuntansi terbaru tentang sistem akuntansi dan kualitas sistem informasi"

Post a Comment