Kumpulan Skripsi Farmasi 2014



Efek Penghambatan Siklus Sel Dan Pemacuan Apoptosis Kombinasi Ekstrak Umbi Lapis Bawang Sabrang (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) dan Doksorubisin Pada Sel Kanker Payudara

Abstrak
Bawang sabrang (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) sudah digunakan secara turun temurun untuk berbagai penyakit seperti kanker payudara dan kolon, hipertensi, diabetes mellitus, hiperkolesterol dan stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik dari ekstrak umbi lapis bawang sabrang, indek selektivitas, efek kombinasinya dengan doksorubisin, siklus sel, apoptosis dan penekanan ekspresi siklin D1 dan Bcl-2 pada sel T47D dengan metode imunositokimia. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi bertingkat menggunakan pelarut berdasarkan tingkat kepolarannya, n-heksan, etilasetat dan etanol serta dilakukan skrining fitokimia dan karakterisasi terhadap simplisia dan ekstrak. Ekstrak diuji sitotoksiknya terhadap sel T47D dengan menggunakan metode MTT, indeks selektivitas, kombinasi ekstrak aktif dengan doksorubisin, siklus sel, apoptosis dan penekanan ekspresi siklin D1 dan Bcl-2 pada sel T47D dengan metode imunositokimia. Hasil karakterisasi simplisia, ekstrak n-heksana bawang sabrang (ENBS), ekstrak etilasetat bawang sabrang (EEABS) dan ekstrak etanol bawang sabrang (EEBS) diperoleh kadar air berturut-turut 8,64%; 4,98%; 8,27% dan 9,11%; kadar sari larut air 8,52%; 1,12%; 9,51% dan 72,19%; kadar sari larut etanol 14,05%; 2,28%; 49,26% dan 81,66%; kadar abu total 2,89%; 0,34%; 0,43% dan 1,73% serta kadar abu yang tidak larut asam 0,59%; 0,06%; 0,07% dan 0,20%. Hasil skrining fitokimia simplisia dan ekstrak diperoleh golongan alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, antrakuinon glikosida, tannin dan triterpenoid/ steroid. Hasil pengujian sitotoksik larutan uji terhadap sel T47D memberikan nilai IC50 ENBS sebesar 265,023 µg/ml, EEABS 147,124 µg/ml dan EEBS 3.782,29 µg/ml. Pengujian dengan sel vero menunjukkan EEABS selektif terhadap sel T47D (IS>3). Selanjutnya EEABS dikombinasikan dengan doksorubisin terhadap sel T47D memberikan efek sinergis kuat. Konsentrasi kombinasi optimum yang memberikan efek sinergis kuat terdapat pada konsentrasi EEABS - doksorubisin 36,75 µg/ml – 1,0 µg/ml (1/4 IC50 – 1/2 IC50). EEABS dan kombinasinya dengan doksorubisin dilakukan uji siklus sel dengan metode flowsitometri, hasilnya menghambat siklus sel pada fase G0-G1 dengan presentase 54,74% disebabkan terjadi penekanan ekspresi siklin D1 sedangkan pengujian apoptosis menunjukkan mekanisme apoptosis dengan presentase 13,86% dikarenakan terjadi penekananan ekspresi Bcl-2

Untuk skripsi full disini.

0 Response to "Kumpulan Skripsi Farmasi 2014"

Post a Comment