LAPORAN PRAKTIKUM ALAT DAN MESIN BUDIDAYA PERTANIAN


Praktikum adalah merupakan keharusan dalam satu matakuliah bagi mahasiswa yang mengambil Ilmu eksak seperti dalam Bidang pertanian,perternakan, teknik, dan jurusan ilmu eksak seperti Biologi,Kimia,Fisika dan Ilmu kesehatan.

Oleh karena itu kami tertarik untuk memberikan contoh laporan berikut supaya meringankan beban anda yang sedang mengerjakan laporan Kuliah Teknik Pertanian.

Contoh Laporan praktikum Alat dan Mesin budidaya Pertanian.

Sebelum anda membaca laporan Praktikum ini kami sarankan berikan tanda suka di fanspage Blog ini untuk keberlangsungannya. terima kasih/


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Sebelum melakukan proses kegiatan menananam pada suatu lahan, tanah yang akan digunakan haruslah diolah terlebih dahulu dengan tujuan merubah struktur tanah agar lebih mudah ditanami. Pengolahan tanah ini dilakukan dengan menggunakan suatu mesin pertanian, yaitu traktor. Traktor roda 2 atau traktor tangan (power tiller / hand tractor) adalah mesin pertanaman yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan lain-lain.
            Efektifitas kerja traktor roda dua akan dapat ditingkatkan bila ditunjang oleh kemampuan mengoperasikan di lahan dan mengemudikan di jalan pada saat berfungsi sebagai alat transportasi. Hal ini dapat dicapai dengan mengetahui traktor roda dua secara khusus, karena ada perbedaan yang mendasar antara mengemudikan traktor roda dua dengan traktor roda empat. Oleh karena itu praktikum menghitung efisiensi hasil pembajakan dan analaisis bajak aktual dan konvensional perlu dilakukan agar dalam proses budidaya pertanian dapat terlaksana dengan efektif adn efisien.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara pengukura dan perhitungan kapasitas lapang teoritis (kt), kapasitas lapang aktual (ka), serta menghitung efisiensi teoritias dan aktual pada pengolahan tanah secara mekanis.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Traktor tangan (hand tractor) merupakan sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang lain, seperti pada pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain (Anonim, 2011).
Pengolahan tanah merupakan bagian proses terberat dari keseluruhan proses budidaya tanaman. Pada proses pengolahan tanah energi yang diserap adalah 1/3 dari energi yang dibutuhkan untuk seluruh bagian kegiatan budidaya tanaman. Konsumsi energi dan mutu hasil pengolahan tanah sangat dipengaruhi oleh cara pengolahan tanah. Agar cara pengolahan tanah dapat berhasil guna, maka faktor teknis yang menentukan ekonomi penggunaan daya dan alat atau mesin pertanian  perlu dipertimbangkan. Faktor teknis tersebut adalah penentuan kapasitas lapang alat atau mesin pertanian yang digunakan. Kapasitas kerja lapang (field operation) adalah penggunaan daya dan alat/mesin yang berhubungan dengan “lapang” (field). Kerja lapang meliputi pembukaan lahan, penggarapan tanah, tanaman, penyiangan, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pemanenan hasil (Dahono, 1997).
            Traktor roda 2 / traktor tangan (power tiller / hand tractor) adalah mesin pertanaman yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan lain-lain. Pekerjaan pertanian dengan alat pengolah tanahnya digunakan / dipasang dibagian belakang mesin. Mesin ini mempunyai efisiensi tinggi karena pembaliakn dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda 2 mempunyai mesin serba guna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat bahan seperti pompa air, alat proseing, dll (Smith, 1990).
            Alat pembuka tanah yang sering digunakan di Indonesia adalah bajak (plow) dan garu berputar dapat dipakai juga sebagai alat penghancur. Ada 2 macam bajak yang kedua-duanya adalah molboard dengan type single action, ialah bajak yang hanya dapat memotong dan melemparkan tanah ke satu arah saja. Bajak seperti ini sekarang sudah hampir tak pernah dijumpai lagi dan type double action (Reversible Plow) adalah bajak yang dapat berubah-ubah arah pelemparan tanahnya (ke kiri atau ke kanan). Bajak ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan bajak single action. Cara menggandengkan bajak ini dengan traktor mudah sekali, yaitu dengan memasangkannya pada draw bar/hitch dan memasangkan pasak (Wijanto, 1996).   
            Kapasitas lapang adalah keadaan tanah lembab yang menunjukan jumlah air terbanyak yang ditahan oleh tanah tersebut secara teruss-menerus diserap oleh akar tanaman atau menguap sehingga tanah makin lama akan semakin kering. Kapasitas lapang suatu alat atau mesin dibagi menjadi dua yaitu kapasitas lapang aktual dan kapasitas lapang teoritis. Kapasitas lapang teoritis merupakan kecepatan penggaarpan lahan yang akan diperoleh seandainya mesin tersbeut melakukan kerjanya memanfaatkan 100% waktu, pada kecepatan maju teoritisnya dan selalu memenuhi 100% lebar kerja toritisnya. Efisiensi kerja hasil pembajakan merupakan suatu ukuran efektifistas fungsional suatu mesin (Anonim, 2013).
           







BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Mei 2014 di Kebun Percobaan Narmada Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
a.      Alat-alat Praktikum
            Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : Traktor tangan, bajak singkal, , stopwatch, dan roll meter.
b.      Bahan-bahan Praktikum
            Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : lahan dan bahan bakar (solar) serta oli, patok bambu, tali rafia.
3.3. Prosedur Kerja
Adapun langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.    Diukur panjang dan lebar lahan menggunakan meteran
2.    Diukur lebar pembajakan dengan lebar roda traktor
3.    Dinyalakan traktor dan dipasang bajak singkal dibelakang traktor
4.    Dilakukan pembajakan dengan arah pembajakan dari tepi lahan mengelilingi lahan hingga berakhir ditengah
5.    Diukur lebar pembajakan dan kedalaman pembajakan yang dilakukan secara keseluruhan
6.    Diolah hasil data pembajakam yang didapatkan, kemudian dihitung luas lahan yang dibajak dan efesiensi kerja teoritis bajak yang dilakukan dan efisiensi aktual pembajakan yang dilakukan

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan
No.
Pengamatan
Hasil
1
Lebar Bajak Teoritis
0,23 m
2.
Lebar Bajak Aktual
0,2 m
3
Diameter Roda
0,86 m
4
Luas Lahan
0,022 ha
5
Waktu Total Pengerjaan
0,88 jam
6
Kedalaman Pembajakan
0,157 m
7
Putaran Roda
5 putaran
8
Waktu Belok
0,0783 jam
9
Luas Tumpang Tindih
13,2 m2
10
Kecepatan Traktor
2,5 km/jam
11
Total Jarak Tempuh
2.220,04 m
12
Lebar Hasil Pembajakan
0,22 m
13
Luas Hasil Pembajakan
0,049 ha
14
Kapsitas Lapang Teoritis
0,06 ha/jam
15
Kapasitas Lapang Aktual
0,05 ha/jam
16
Waktu Hilang untuk Tumpang Tindih
0,0528 jam
17
Persentase Waktu Hilang untuk Slip Roda
2,24 %
18
Persentase Waktu hilang untuk Belok
16,67 %
19
Efisiensi Teoritis
83,33 %
20
Efisiensi Aktual
76,576 %

4.2. Hasil Perhitungan
·         Kapasitas Lapang Teoritis (Kt)
            Kt   = W x V x 10-1 ha/jam
          = 0,23 x 2,5 x 10-1 ha/jam
          = 0,06 ha/jam
·         Kapasitas Lapang Aktual (Ka)
          Luas lahan (A) = Luas Trapesium
          = 253,92 – 35,084
          =  218,84 m2
          = 0,02184 ha
          = 0,022 ha
  Ka   =
          =
          = 0,05 ha/jam
·         Persentase Waktu Hilang karena Terjadinya Tumpang-Tindih Kerja Pengolahan Tanah (L1)
 
 
                    = 6 %
Waktu yang Hilang Akibat Tumpang Tindih = 6 % x 0,88 jam
                                                                         = 0,0528 jam
·         Persentase Waktu Hilang untuk Slip Roda (L2)
·        
 
       =
       =
       = 2,24  %
·         Persentase  Waktu Hilang untuk Belok di Ujung Lapangan (L3)
·        
 
 
= 16,67 %
·         Efisiensi Teorotis (E)
E          =  x 100 %
 x 100 %
                        =  
                        = 0,833 x 100 %
                        = 83,33 %
·         Efisiensi  Lapang Aktual
E = (1 – L1) x (1 – L2) x (1 – L3) x 100 %
     = (1 – 0,06) x (1 – 0,0224 ) x (1 – 0,1667) x 100 %
     = (0,94) x (0,9776) x (0,8333) x 100 %
     = 76,576 %








BAB V
PEMBAHASAN
Kemampuan kerja traktor dalam mengolah tanah dikenal sebagai kapasitas kerja lapang. Pengukuran kapasitas kerja lapang dari sebuah traktor baik secara teoritis maupun secara aktual sangat diperlukan untuk mengetahui waktu yang dihabiskan oleh sebuah traktor dalam mengolah tanah yang akan digunakan per satuan luas, untuk menghitung waktu kerja efektif traktor, untuk menghitung waktu yang hilang dan untuk menghitung kapasitas lapang efektif. Kegiatan ini sangat diperlukan dalam pengolahan suatu lahan untuk memperkirakan total biaya yang akan diperlukan dalam pelaksanaannya sehingga petani dapat mengolah tanahnya dengan efisien.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, kapasitas lapang teoritis dari traktor yang digunakan 0,06 ha/jam serta kapasitas lapang aktual 0,05 ha/jam. Persentase waktu yang hilang dari kerja traktor adalah 6% dengan waktu 0,0528 jam, persentase waktu yang hilang akibat terjadi slip pada roda taktor 2,24%, serta persentase waktu yang hilang ketika traktor berbelok adalah 16,67%. Traktor yang digunakan pada praktikum ini mempunyai efisiensi teoritis sebesar 83,33%, serta efisiensi lapang aktual sebesar 76,576%. Jadi berdasarkan data yang didapatkan efisiensi kerja dari traktor tangan yang didapatkan secara aktual dilapangan adalah 76,576% atau lebih rendah dibandingkan dengan efisiensi teoritis.
Perbedaan nilai efektifitas kerja lapang dan toritis suatu traktor dapat disebabkan beberapa faktor yaitu faktor mekanis dan keadaan dimensi lapang suatu lahan yang akan digarab atau digunakan. Pada faktor mekanis kemampuan daya tarik tanah terhadap traktor, kemampuan daya dukung (sanggah) tanah terhadap beban traktor yang digunakan, daya tahanan tanah, kekerasan tanah, perlengkapan alat tarik yang digunakan sangatlah berpengaruh terhadap nilai efisiensi dari traktor yang digunakan. Pada keadaan dimensi lapang, keadaaan topografi lahan seperti kemiringan tanah, dan dimensi  petak (luas petak) dapat berpengaruh juga terhadapt efisiensi traktor yang digunakan. Lapang dengan kemiringan 10-18% serta panjang petak kurang dari 50m maka traktor sulit digunakan daan efisiensi akan rendah
Pada proses pembajakan tanah dengna menggunakan traktor biasanya didapati slip pada roda traktor. Slip ini dapat disebabkan oleh salah satu faktor seperti beban tanah dan daya tarik tanah terhadapat roda traktor yang mengakibatkan terhambatnya laju roda traktor. Slip pada roda traktor mengakibatkan pengurangan jangkauan roda pada proses pembajakan sehingga dapat berpengaruh terhadap nilai efisiensi lapang yang didapati. Pada lahan gambut yang daya dukng tanahnya kecil sehingga tidak dapat menahan beban traktor yang besar sehingga traktor dapat tenggelam kedalam tanah sehingga penerapan traktor yang tepat merupaka solusi terbaik pada tanah bergambut
Operator dari traktor yang digunakan akan berpengaruh terhadap nilai efisiensi waktu dan efisiensi kerja traktor. Keahlian dari operator yang mengemudikan traktor akan sangat berpengaruh didalamnya sehingga diperlukan pendidikan dasar terhadap operator traktor sehingga jalannya traktor dapat dicapai efisiensi waktu dan efisiensi kerjanya










BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.    Pengukuran kapasitas kerja lapang sangat diperlukan untuk mengetahui waktu kerja efektif dari traktor dan luas tanah yang dapat diolah oleh traktor serta waktu yang hilang akibat slip sehingga petani dapat memperkirakan total biaya yang dihabiskan dalam operasionalnya.
2.    Kapasitas lapanng teoritis dari traktor yang digunakan 0,06 ha/jam serta kapasitas lapang aktual 0,05 ha/jam.
3.    Efisiensi teoritis dari traktor tangan yang digunakan sebesar 83,33%, serta efisiensi lapang aktual dari traktor sebesar 76,576%.
4.    Operator dari traktor yang digunakan akan berpengaruh terhadap nilai efisiensi waktu dan efisiensi kerja traktor.
5.    Pada proses pembajakan tanah dengan menggunakan traktor biasanya didapati slip pada roda traktor. Slip ini dapat dosebabkan oleh salah satu faktor seperti beban tanahnya dan daya tarik tanah terhadapt roda traktor yang mengakibatkan terhambatnya laju roda traktor
6.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan pada praktikum kali ini adalah operator yang akan mengemudikan traktor haruslah ahli agar efesiensi hasl kerja dapat tercapai serta memeriksa alat yang akan akan dipakai.





DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013. Kapasitas Lapang. http//:repository.unhAs.ac.id/kapsitas-lapang. (Diakses pada tanggal 30 Mei 2014).

Smith, H. P., 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Wijanto, M.S., 1996, Memilih; Menggunakan; dan Merawat Traktor Tangan,  PT.Penebar Swadaya. Bandung.

Dahono, 1997.  Pengolahan Tanah Dengan Traktor Tangan. Bagian Proyek Pendidikan Kejuruan Teknik IV, Jakarta


















HALAMAN PENGESAHAN
   Laporan ini disususn sebagai salam satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah alat dan mesin budidaya pertanian



                                                                                              Mataram, 26 Mei 2014
Mengetahui,
Co Ass.Alat Dan Mesin Budidaya                                         Praktikan
Pertanian

M. Alimudin Azhari                                                      Arief Fazlul Rahman
        C1J010008                                                                      C1J011011

Lalu Nanang Arya Wijaya                                            
         C1J 010 031                                          

Lalu Muhammad Fauzan Jaelani
         C1J 010 002





LAPORAN PRAKTIKUM
ALAT DAN MESIN BUDIDAYA PERTANIAN
MENGHITUNG EFISIENSI HASIL PEMBAJAKAN DAN ANALISIS BAJAK AKTUAL DAN KONVENSIONAL





OLEH :
ARIEF FAZLUL RAHMAN
C1J 011 011
KELOMPOK VII









PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2014

HALAMAN PENGESAHAN
   Laporan ini disususn sebagai salam satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah alat dan mesin budidaya pertanian



                                                                                              Mataram, 26 Mei 2014
Mengetahui,
Co Ass.Alat Dan Mesin Budidaya                                         Praktikan
Pertanian

Lalu Nanang Arya Wijaya                                            Arief Fazlul Rahman   
         C1J 010 031                                                                C1J011011

Lalu Muhammad Fauzan Jaelani
         C1J 010 002

 

1 Response to "LAPORAN PRAKTIKUM ALAT DAN MESIN BUDIDAYA PERTANIAN"

  1. Layanan Pendanaan Le_Meridian melampaui dan melampaui persyaratan mereka untuk membantu saya dengan pinjaman saya yang saya gunakan memperluas bisnis farmasi saya, Mereka adalah permata yang ramah, profesional, dan mutlak untuk bekerja dengan. Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman untuk dihubungi. Email..lfdsloans@lemeridianfds.com Atau lfdsloans@outlook.com.WhatsApp ... 19893943740.

    ReplyDelete