Formulasi Tablet Ibuprofen Dengan Sistem Dispersi Padat Diuji Secara In Vitro dan In Situ
Abstrak
Tablet merupakan sediaan yang banyak mengalami perkembangan dari segi
formulasi. Pengembangan formulasi ditujukan agar diperoleh sediaan yang
cepat larut dengan sistem dispersi padat. Teknik dispersi padat dibuat
dengan tujuan memperkecil ukuran partikel, meningkatkan laju disolusi
dan absorpsi obat yang tidak larut air. Sistem dispersi padat dalam
penelitian ini menggunakan ibuprofen sebagai bahan aktif yang praktis
tidak larut air, merupakan analgesik antiinflamasi non steroid yang
membutuhkan onset kerja yang cepat.
Untuk membuat dispersi padat digunakan ibuprofen sebagai bahan aktif
dan PEG 6000 sebagai pembawa, untuk mempercepat waktu hancur tablet
ditambahkan superdesintegrant natrium kroskarmelosa dan krospovidon.
Dispersi padat dibuat dengan metode peleburan dalam beberapa
perbandingan berat antara ibuprofen dan PEG 6000 yaitu: 1 : 0,25; 1 :
0,5; 1 : 0,75; 1 : 1; 1 : 1,25 dan 1 : 1,5 sebagai pembanding dibuat
campuran fisik dengan perbandingan yang sama. Serbuk dispersi padat yang
terbentuk dikarakterisasi sifat fisiko kimia meliputi : penetapan kadar
zat aktif, pola difraksi sinar –X, SEM, DTA, IR dan uji laju disolusi.
Dispersi padat 1 : 0,5 kemudian diformulasi menjadi tablet dengan
komposisi superdesintegrant natrium kroskarmelosa dan krospovidon dengan
perbandingan : 3% : 0 (A1); 5% : 0 (A2); 7% : 0 (A3); 0 : 3% (A4); 0 :
5% (A5); 0 : 7% (A6) dan 0 : 0 (A7). Tablet dikarakterisasi meliputi :
kadar zat berkhasiat, kekerasan, kerengasan, waktu hancur, keseragaman
sediaan dan dissolusi. Tablet dispersi padat A2 digunakan untuk
pengujian absorpsi secara in situ teknik perfusi single pass yang
dibandingkan dengan serbuk ibuprofen dan tablet generik.
Hasil penelitian menunjukkan dispersi padat 1 : 0,5 memperlihatkan
persen kumulatif pelepasan obat paling baik yang berbeda signifikan
(p<0,05) dengan formula dispersi padat dan campuran fisik lain. Hasil
evaluasi dari tujuh formula tablet dispersi padat menunjukkan tablet A2
merupakan formula terbaik ditinjau dari waktu hancur dan persen
kumulatif pelepasan obat yang berbeda signifikan (p<0,05) dari
formula tablet yang lain. Pengujian absorpsi secara in situ teknik
perfusi single pass menunjukkan tablet A2 paling banyak diabsorpsi
dibandingkan tablet generik dan bahan baku tetapi tidak berbeda
signifikan (p>0,05) pada menit ke 20, 30, 45, 60 dan 90.
Silahkan Download Skripsi fullnya Jika berminat, link dibawah
0 Response to "Skripsi farmasi terlengkap dan Terbaru 2015 tentang formulasi tablet Ibuprofen"
Post a Comment